Pusing Menyusun Administrasi Pembelajaran?
disini Solusinya 081222940294 (SMS / WA)
PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK PENELITIAN
TINDAKAN KELAS (PTK)
Penelitian
Tindakan Kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu Classrom Action Research,
diartikan penelitian dengan tindakan yang dilakukan dikelas. Untuk lebih
jelasnya, mari kita perhatikan beberapa pengertian PTK berikut ini :
a. Menurut Lewin (Tahir 2012:77), PTK merupakan siasat guru dalam
mengaplikasikan pembelajaran dengan berkaca pada pengalamnya sendiri atau
dengan perbandingan dari guru lain.
b. Menurut Bahri (2012:8), Penelitian Tindakan Kelas merupakan sebuah kegiatan
yang dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian dalam kelas untuk
memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas dalam proses
sehingga hasil belajarpun menjadi lebih baik.
c. Menurut Suyadi,2012:18, PTK secara lebih sistematis dibagi menjadi tiga
kata yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian yaitu kegiatan mengamati
suatu objek tertentu dengan menggunakan prosedur tertentu untuk menemukan data
dengan tujuan meningkatkan mutu. Kemudian tindakan yaitu perlakuan yang
dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Dan kelas adalah
tempat di mana sekelompok peserta didik menerima pelajaran dari guru yang
sama.
d. Menurut Sanjaya,2010:25, Secara bahasa ada tiga istilah yang berkaitan
dengan penelitian tindakan keleas (PTK), yakni penelitian, tindakan, dan kelas.
Pertama, penelitian adalah suatu perlakuan yang menggunakan metologi untuk
memecahkan suatu masalah. Kedua, tindakan dapat diartikan sebagai perlakuan
yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki mutu. Ketiga kelas menunjukkan pada
tempat berlangsungnya tindakan.
e. Menurut John Elliot, PTK adalah peristiwa sosial dengan tujuan untuk
meningkatkan kualiatas tindakan di dalamnya. Di mana dalam proses tersebut
mencakup kegiatan yang menimbulkan hubungan antara evaluasi diri dengan
peningkatan profesional.
f. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Sanjaya,2010:25), PTK adalah gerakan diri
sepenuhnya yang dilakukan oleh peserta didik untuk meningkatkan pemahaman.
g. Menurut Arikunto (Suyadi,2012:18), PTK adalah gabungan pengertian dari kata
“penelitian, tindakan dan kelas”. Penelitian adalah kegiatan mengamati suatu
objek, dengan menggunakan kaidah metodologi tertentu untuk mendapatkan data
yang bermanfaat bagi peneliti dan dan orang lain demi kepentingan bersama.
Selanjutnya tindakan adalah suatu perlakuan yang sengaja diterapkan kepada
objek dengan tujuan tertentu yang dalam penerapannya dirangkai menjadi beberapa
periode atau siklus. Dan kelas adalah tempat di mana sekolompok siswa
belajar bersama dari seorang guru yang sama dalam periode yang sama.
Berdasarkan beberapa pemahaman mengenai PTK
diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu
pengamatan yang menerapkan tindakan didalam kelas dengan menggunakan aturan
sesuai dengan metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa periode atau
siklus. Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku para anggotanya, PTK dapat
berbentuk individual dan kaloboratif, yang dapat disebut PTK individual dan PTK
kaloboratif. Dalam PTK individual seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya
sendiri atau kelas orang lain, sedang dalam PTK kaloboratif beberapa orang guru
secara sinergis melaksanakan PTK di kelas masing-masing dan diantara anggota
melakukan kunjungan antar kelas.
KARAKTERISTIK PTK
Berdasarkan pada pengertian di atas, PTK
memiliki karakterlistik tersendiri sebagai pembeda dengan penelitian-penelitian
lainya. Adapun beberapa karakter tersebut adalah:
1.
PTK hanya dilakukan oleh guru yang memahami
bahwa proses pembelajaran perlu diperbaiki dan ia terpanggil jiwanya untuk
memberikan tindakan-tindakan tertentu untuk membenahi masalah dalam proses
pembelajaran dengan cara melakukan kolaborasi. Menurut Usman (dalam
Daryanto,2011:2) guru dengan kompetensi tinggi merupakan seorang yang memiliki
kemampuan dan keahlian serta keterampilan dalam bidangnya. Sehingga Ia dapat
melakukan fungsi dan tugasnya sebagai pengajar dan pendidik dengan maksimal.
2.
Refleksi diri, refleksi merupakan salah satu
ciri khas PTK yang paling esensial. Dan ini sekaligus sebagai pembeda PTK
dengan penelitian lainnya yang menggunakan responden dalam mengumpulkan data,
sementara dalam PTK pengumpulan data dilakukan dengan refleksi diri.
(Tahir,2012:80)
3.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di
dalam “kelas” sehingga interaksi antara siswa dengan guru dapat terfokuskan
secara maksimal. “Kelas” yang dimaksud di sini bukan hanya ruang yang berupa
gedung, melainkan “tempat” berlangsungnya proses pembelajaran antara guru dan
murid. (Suyadi,2012:6)
4.
PTK bertujuan untuk memperbaiki proses
pembelajaran secara terus menerus. PTK dilaksakan secara berkesinambungan di mana
setiap siklus mencerminkan peningkatan atau perbaikan. Siklus sebelumnya
merupakan patokan untuk siklus selanjutnya. Sehingga diperoleh model
pembelajaran yang paling baik. (Daryanto,2011:6)
5.
PTK merupakan salah satu indikator dalam
peningkatan profesionalisme guru, karena PTK memberi motivasi kepada guru untuk
berfikir Kritis dan sistematis, membiasakan guru untuk menulis, dan membuat
catatan yang dapat. Di mana semua itu dapat menunjang kemampuan guru dalam
pembelajaran. (Daryanto,2011:6)
6.
PTK bersifat fleksibel sehingga mudah
diadaptasikan dengan keadaan kelas. Dengan demikian proses pembelajaran tidak
monoton oleh satu model saja.(Tahir,2012:81).
7.
PTK menggunakaan metode kontekstuall. Artinya
variable- variable yang akan dipahami selalu berkaitan dengan kondisi kelas itu
sendiri. Sehingga data yang diperoleh hanya berlaku untuk kelas itu saja dan
tidak dapat digeneralisasikan dengan kelas lain. (Tahir,2012:81)
8.
PTK dalam pelaksanaannya terbikai dalam
beberapa pembagian waktu atau siklus. (Sukardi,2011:212)
9.
PTK tidak diatur secara khusus untuk memenuhi
kepentingan penelitian semata. melainkan harus disesuaikan dengan program
pembelajaran yang sedang berjalan di kelas tersebut. (Sanjaya,2010:34)
10.
Menurut Ibnu (dalam Aqib,2009:16) memaparkan
bahwa PTK memiliki karakteristik dasar yaitu:
a.Dalam
pelaksanaan tindakan berdasarkan pada masalah yang dihadapi guru;
b.
Adanya perpaduan dalam pelaksanaanya;
c.Peneliti
sebagai media yang melakukan refleksi;
d.Bertujuan
memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional;
e.Dalam
pelaksanaannya terbagi beberapa siklus atau periode.
Menurut Richard
Winter ada enam karakteristik penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu :
1.
Kritik Refleksi.
Salah satu langkah penelitian kualitatif pada
umumya, dan khususnya penelitian tindakan kelas ialah adanya upaya refleksi
terhadap hasil observasi mengenai latar dan kegiatan suatu aksi. Hanya saja, di
dalam(PTK) yang dimaksud dengan refleksi ialah suatu upaya evaluasi atau
penelitian, dan refleksi ini perlu adanya kritik sehingga dimungkinkan pada
taraf evaluasi terhadap perubahan-perubahan.
Adapun menurut Schmuck (1997), yang dimaksud refleksi disini adalah
refleksi dalam pengertian melakukan introspeksi diri, seperti guru mengingat
kembali apa saja tindakan yang telah dilakukan di dalam kelas, apa dampak dari
tindakan tersebut, mengapa dampaknya menjadi demikian dan sebagainya.
2.
Kritik Dialektis.
Dengan adanya kritik dialektif diharapkan
penelitian bersedia melakukan kritik terhadap fenomena yang ditelitinya.
Selanjutnya peneliti akan bersedia melakukan pemerisaan terhadap :
a.
Kontek hubungan secara menyeluruh yang
merupakan suatu unit walaupun dapat dipisahkan secarta jelas.
b.
Struktur kontradiksi internal, maksudnya
dibalik unut yang kelas yang memungkinkan adanya kecenderungan mengalami
perubahan meskipun sesuatu yang berada di balik unit tersebut bersifat stabil.
3.
Kritik
Kolaboratif.
Dalam penelitian tindakan kelas (PTK)
diperlukan hadirnya suatu kerjasama dengan pihak-pihak lain seperti atasan,
sejawat atau kolega, mahasiswa, dan sebagainya.
4.
Kritik Resiko.
Dengan adanya ciri resiko diharapkan dan
dituntut agr peneliti berani mengambil resiko, terutama pada waktu proses
penelitian berlangsung. Resiko yang mungkin ada diantaranya: Adanya
tuntutan untuk melakukan suatu transformasi, dan Melesetnya hipotesis.
5.
Kritik Susunan Jamak.
Pada umumnya penelitian kuantitatif atau
tradisional berstruktur tunggal karena ditentukan oleh suara tunggal,
penelitiannya. Akan tetapi, PTK memiliki struktur jamak karena jelas penelitian
ini bersifat dialektis, reflektif, partisipasitif dan kolaboratif.
6.
Kritik Internalisasi Teori dan Praktek.
Di dalam penelitian tindakan kelad (PTK),
keberadaan antara teori dan praktikbukan merupakan dua dunia yang berlainan.
Akan tetapi keduanya merupakan dua tahap yang berbeda, yang saling bergantung
dan keduanya berfungsi untuk mendukung transformasi.
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Berdasarkan pendapat
para ahli, adapun Tujuan Penelitian Tindakan Kelas dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1.
Memperbaiki dan meningkatkan
mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan
pembelajaran.
2.
Memperbaiki dan
meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.
3.
Mengidentifikasi,
menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di kelas agar pembelajaran
bermutu.
4.
Meningkatkan dan
memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan
membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya.
5.
Mengeksplorasi dan
membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran (misalnya,
pendekatan, metode, strategi dan media) yang dapat dilakukan oleh guru demi
peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran.
6.
Mencobakan gagasan,
pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan
mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru.
7.
Mengeksplorasi
pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian agar pembelajaran
dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada
kesan umum atau asumsi.
8.
Memecahkan
masalah-masalah melalui penerapan langsung di kelas atau tempat kerja (Isaac,
1994:27).
9.
Menemukan pemecahan
masalah yang dihadapi sesorang dalam tugasnya sehari-hari dimana pun tempatnya,
di kelas, di kantor, di rumah sakit, dan seterusnya.